Konflik dan Penyelesaiannya

Konflik,cekcok,ketidak-akuran,bertengkar merupakan anak kalimat yang memiliki arti atau kesamaan makna meskipun beda dalam penempatan. Konflik tidak bisa dihindari oleh siapapun dan dimana pun, ia akan menjelma disetiap sisi, cara dan cerita. Pada dasarnya konflik akan muncul dan meyelimuti manusia tatkala individu atau oknum merasa paling benar dan menyudutkan oknum lain sebagai pembawa masalah. Dari sisi dua sudut pandang tersebut menumbuhkan akar-akar yang menghasilkan buah yaitu konflik, jika ia telah terwujud maka persaudaraan akan berubah menjadi permusuhan, alhasil permusuhan tersebut memupuk dendam dan kebencian dimana akhirnya melahirkan pembunuhan yang menelan korban berkesinambungan. 

Dalam Islam hakikat konflik memang telah terwujud semenjak Nabi Adam (manusia pertama) diciptakan oleh Allah, malaikat pada masa itu bertanya atau berkomunikasi kepada Allah, untuk apa adam diciptakan karna dia akan membasahi bumi dengan darah sanak-saudara. Allah menjawab bahwa DIA lebih mengetahui apa yang tidak diketahui oleh para malaikat. Sujudnya malaikat kepada adam karna ketaatannya kepada Allah, sedangkan iblis merasa diri lebih mulia dari adam dan enggan untuk bersujud kepadanya. Iblis ingkar terhadap perintah Allah, maka dia menjadi makhluk yang dilaknat oleh Allah.


Kejadian diatas merupakan salah satu bentuk konflik yang terjadi antara nabi adam dan iblis, sebab musababnya berawal dari sujud yang membawa kepada kesombongan atau merasa diri lebih mulia dan tidak pantas untuk tunduk, maka lahirlah predikat iblis sebagai ahli yang harus rela menyandang gelar laknat. Kronologis sejarah tersebut menjadi referensi untuk kita bahwa konflik tidak akan terjadi jika kesombongan,iri dengki,caci maki,cemburu dan dendam bukan pakaian individu atau kelompok. 

Kesombongan yang menjadi landasan konflik patut diwaspadai agar hidup ini tenang, nyaman dan damai. Hakikat konflik yang sering terjadi dibelahan dunia dewasa ini tidak terlepas dari kesombongan dan tamaknya manusia mematuhi atau memenuhi kebutuhan nafsu, bahkan dengan nafsu yang terpenuhi tersebut menjadi malapetaka bagi individu lainnya. Kekejaman peperangan yang kita tonton atau baca dewasa ini, merupakan salah satu wujud perbuatan yang lazimnya dilakukan oleh iblis, namun karna lemahnya konsistensi iman, maka konflik itu terus merambah kesisi kedhaliman,kekejaman,kehinaan,pembunuhan dan perbuatan-perbuatan hina lainnya.

Ilmuwan-ilmuwan dunia banyak mengemukakan tentang teori-teori konflik, namun bukan berarti konflik merupakan permasalahan yang muncul sekarang. Ada juga Ibrah lainnya yang bisa kita petik dari sejarah Habil dan Qabil yang bertikai memperebutkan wanita yang cantik, sejarah tersebut merekomendasikan bahwa konflik jua lahir dari perebutan hawa / wanita. Kita juga bisa membaca cerita konflik-konflik lainnya yang sangat banyak kita temukan, baik itu terjadi sebelum kita lahir hingga sekarang.

Berikut teori konflik menurut ilmuwan:
1.  Penjelasan tentang teori knflik Simmel 
a. Simmel memandang pertikaian sebagai gejala yang tidak mungkin dihindari dalam masyarakat. Struktur sosial dilihatnya sebagai gejala yang mencakup pelbagai proses asosiatif dan disosiatif yang tidak mungkin terpisah- pisahkan, namun dapat dibedakan dalam analisis.

b. konflik tunduk pada perubahan. Coser mengembangkan proposisi dan memperluas konsep Simmel tersebut dalam menggambarkan kondisi- kondisi di mana konflik secara positif membantu struktur sosial dan bila terjadi secara negatif akan memperlemah kerangka masyarakat.

2. Menurut Coser konflik dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Konflik Realistis, berasal dari kekecewaan terhadap tuntutan- tuntutan khusus yang terjadi dalam hubungan dan dari perkiraan kemungkinan keuntungan para partisipan, dan yang ditujukan pada obyek yang dianggap mengecewakan. Contohnya para karyawan yang mogok kerja agar tuntutan mereka berupa kenaikan upah atau gaji dinaikkan.

b. Konflik Non- Realistis, konflik yang bukan berasal dari tujuan- tujuan saingan yang antagonis, tetapi dari kebutuhan untuk meredakan ketegangan, paling tidak dari salah satu pihak. Coser menjelaskan dalam masyarakat yang buta huruf pembasan dendam biasanya melalui ilmu gaib seperti teluh, santet dan lain- lain. Sebagaimana halnya masyarakat maju melakukan pengkambinghitaman sebagai pengganti ketidakmampuan melawan kelompok yang seharusnya menjadi lawan mereka. (http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_konflik).

Dapat kita garis bawahi bahwa konflik adalah hawa nafsu yang tidak terpenuhi baik itu secara material dan non materil, bisa berbentuk impian atau realita makanan dan kekayaan yang tidak dimiliki atau tercapainya kehendak yang kita dambakan. Menurut beberapa definisi diatas menguatkan sejarah - sejarah seperti jin yang sombong yang menimbulkan konflik hingga sekarang bahkan sampai kiamat nanti, disisi lain Habil dan Qabil merupakan sejarah perama tumpahnya darah dimuka bumi yakni hasil dari terlalu mengedepankan HAWA NAFSU semata. 

Kesimpulan.
Agar kita terhidar dari konflik ingatlah beberapa hal berikut:
1. Perbanyak membaca Alqu'an,Berzikir, Hadiths
2. Konflik akan terjadi jika setiap individu ada yang merasa benar dan sisi lain bersalah, untuk menghindari konflik adalah menghindari egoisme dan buang jauh statement bahwa anda benar dan dia salah,namun tanamkan dalam diri kita bahwa saya benar dan dia juga ada benarnya atau dia salah dan saya juga manusia yang tidak luput dari kesalahan. Ayo kita introspeksi diri.
3. Memaafkan satu sama lain.
4. Sabar dan saling ridha-meridhai dalam kebajikan.
5. Hindari diri untuk memenuhi nafsu (bedakan antara kebutuhan dan keinginan).
6. Ingat bahwa manusia tidak luput dari dosa dan kesalahan(usahakan untuk menghindarinya).
7. Konflik adalah senjatanya iblis





Comments

Popular posts from this blog

ALQUR'AN SUMBER ILMU

Sejarah Lahirnya Prostitusi-PSK (pekerja Sek Komersial) dan Pencegahan berkembangnya PSK